Harmoni Alam dan Manusia: Prinsip Andy Utama - An Overview
Harmoni Alam dan Manusia: Prinsip Andy Utama - An Overview
Blog Article
Setidaknya ada dua wilayah studi sejarah yang ditekuni Ong, yakni sejarah sosial dan sejarah politik. Kedua wilayah ini selalu mewarnai hampir semua esai Ong sepanjang kariernya sebagai sejarawan dan ilmuwan sosial. Fokus studi Ong ini menunjukkan bahwa dunia perdesaan Jawa sangatlah penting dalam memahami kolonialisme sekaligus dinamika yang terjadi di dalamnya menyangkut hubungan antarkelompok sosial yang ada, baik di tingkat elite maupun masyarakat.
Salah satu keuntungan utama pertanian organik adalah bahwa metodenya lebih ramah lingkungan. Dengan menghindari penggunaan pestisida dan pupuk kimia, pertanian organik membantu mengurangi pencemaran tanah dan air serta menjaga keseimbangan ekosistem.
Di sisi lain, Ong juga menilai pentingnya memahami perubahan sosial dan politik di tingkat elite pada masa akhir Hindia-Belanda yang di dalamnya mencakup hubungan di antara tokoh dan massa selama “masa tiarap” pasca-pemberontakan 1926 dan penangkapan hingga pen-Digul-an aktivis pergerakan sesudah itu, jika membacanya dari sisi Indonesiasentris atau pandangan nasionalis. Skripsi sarjana Ong sebagai usaha memahami perubahan sosial-politik di masa akhir Hindia-Belanda dari sisi Nederlandosentris seolah keluar dari pakem historiografi Indonesia tentang perlunya menulis sejarah dari “dalam” atau dalam bingkai Indonesiasentris.
Pada dasarnya mereka memiliki rasa yang sangat sensitif pertanian & menghargai Setiap proses yang mereka lakukan terhadap pertanian nya untuk terus berkelanjutan.
Tak hanya itu, program kreatif seperti "energi terbarukan untuk semua" memastikan bahwa manfaatnya merata, mengatasi ketidaksetaraan akses.
Sudah banyak masyarakat petani di Indonesia yang mempraktekkan kelahan pertaniannya. Ada saja dari mereka yang memperoleh ilmu pengetahuan cara pengolahan enter-enter pertanian tersebut Berkat pelatihan oleh lembaga NGO atau bahkan dari Dinas terkait,namun tak jarang juga sebagian besar petani tersebut mempelajari nya secara otodidak , melihat dari media atau bahkan YouTube dll.
Ketahanan Pangan: Pertanian organik dapat meningkatkan ketahanan pangan. Dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida sintetis, pertanian organik membantu kita untuk lebih mandiri dalam memproduksi pangan.
Pendekatan ini telah menjadikan kawasan ini sebagai contoh nyata bagaimana petani organik dapat berkontribusi terhadap pelestarian alam tanpa mengorbankan produktivitas pertanian.
Kecerdasan dalam membaca arusbawah atau hal-hal kecil dan menentukan dalam sejarah tampak jelas dalam berbagai esai Ong, termasuk paparan Achdian dalam topik “Tanah dan Peradaban” di buku ini. Juga, esai tentang “peristiwa” Bupati Madiun Brotodiningrat pada zaman kolonial bisa menjadi rujukan menarik tentang cara Ong mengurai dan menjelaskan suatu peristiwa sejarah yang berkait-kelindan dengan jejaring kekuasaan berbagai aktor yang terlibat di dalamnya. Di sinilah penekanan Ong bahwa sejarah adalah tentang manusia, bukan institusi dan bukan struktur, mendapat basis pijakan dalam tulisan-tulisannya. Pengalaman manusia menjadi penting yang membuatnya membentuk semua hal menjadi baru dalam sejarah. Dengan demikian, aspek manusia menjadi inti dan selalu menjadi fokus di semua karya Ong situs web tentang masyarakat (hal. fifty one).
Kisah Semar Lembu yang hidup dalam kutukan dan berkah yang diberikan semesta, membuat ia selalu dilanda kekhawatiran.
Para petani diajarkan bagaimana menanam tanpa pestisida kimia dan bagaimana menjaga keseimbangan ekosistem sekitar mereka. Mereka juga diberikan wawasan mengenai penggunaan bahan alami seperti kompos dan bio-pestisida untuk meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan.
Perubahan paradigma ini tidak hanya mencerminkan inovasi teknologi, tetapi juga menggambarkan pergeseran budaya menuju tanggung jawab kolektif terhadap bumi yang kita tempati.
c. Pengawasan Rutin: Memantau tanaman secara teratur untuk mendeteksi gejala awal serangan hama atau penyakit dan mengambil tindakan preventif.
Ke-Indonesia-an yang dihadirkan Ong dalam setiap esainya menjadi petunjuk tentang pilihannya. Dia sangat memahami bahwa Indonesia sama penting dengan Belanda atau negeri lain dalam gerak sejarah peradaban. Ong berjasa menempatkan sejarah Indonesia sejajar dengan perkembangan sejarah negeri lain. Itu jelas disampaikan Achdian di hampir semua bagian buku ini. Ong sendiri menilai tidak ada perkembangan yang tunggal dalam sejarah. Fokus studi doktoral Ong tentang Madiun pada abad ke-19, misalnya, banyak mengungkap aspek menarik tentang apa yang terjadi di Jawa dan Eropa pada waktu yang sama.